PENASULTRAID, BOGOR – Solois asal Bogor, Arom Dywarna kembali merilis karya terbaru berjudul “Larisa” pada 9 Desember 2025, kelanjutan setelah “Aksarindu”. Lagu ini lahir dari perasaan kehilangan yang tidak selesai—tentang pasangan yang hampir berdamai dari pertengkaran, namun semesta lebih dulu memisahkan mereka.
“Larisa” sendiri adalah akronim dari Lara, Rindu, dan Dosa, tiga fase emosional yang menggambarkan perjalanan batin seseorang yang dipaksa berdamai dengan kenangan dan rasa bersalah.
Arom menyebut kehilangan sering datang di waktu paling salah, meninggalkan luka yang tak mudah pulih. Kehilangan tak mengenal waktu dan yang tersisa hanyalah kenangan yang membekas di dalam luka.
“Larisa” menjadi bagian dari trilogi perasaan yang tengah disusun Arom Dywarna—bermula dari Lara, berlanjut ke Rindu, dan berakhir pada Dosa—mengajak pendengar memasuki ruang sunyi untuk memahami makna mencintai dan menghargai pasangan selagi masih bersama.
Diproduksi sejak Juni hingga Agustus 2025, lagu ini digarap oleh tim kreatif yang melibatkan Arom Dywarna (Agung Prabowo), Randa Kresna Putra Pangestu, dan Pradhita Wahyu Alfarezy. Arom bertindak sebagai komposer, penulis lirik, sekaligus vokalis utama, dengan dukungan Randa dan Nindi Cahya Sahputra pada backing vocal.
Randa mengisi gitar akustik, Pradhita pada gitar utama, Benny K Wijaya pada keyboard sekaligus music director, sementara produksi musik digarap oleh Pradhita dan Randa. Proses rekaman berlangsung di Rama Project Studio dengan mixing–mastering oleh Rama Satria Mahriadi, serta artwork oleh Nindi Cahya Sahputra dan foto oleh Kuy Studio.

Discussion about this post