Tantangan ini menjadi dorongan bagi KPM untuk membuktikan komitmennya dalam melestarikan budaya dan seni tari tradisional Indonesia.
Seiring dengan penambahan jumlah provinsi di Indonesia, ArtChipelaGong diharapkan menjadi momen bersejarah yang dapat menggambarkan keragaman budaya nusantara sekaligus menampilkan kekayaan seni tari dan musik tradisional dari seluruh pelosok negeri.
“Kami berterima kasih kepada semua penonton yang telah membeli tiket dan berencana menyaksikan pergelaran kami. Harapan kami, penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga belajar tentang kekayaan budaya Indonesia yang sangat luas. Kami, perempuan berusia 10 hingga 60 tahun, tetap bersemangat mempertahankan tradisi seni tari nusantara di tengah derasnya arus globalisasi,” ujar Listiany Kartawidjaya, Ketua Pergelaran ArtChipelaGong sekaligus Founder KPM.
Didukung oleh Sponsor
Pergelaran ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, BSI, Mustika Ratu, serta sponsor lainnya seperti Bosowa, Medco, Natur-e, ABC, Coca-Cola, dan lainnya.
Tentang KPM
Komunitas Perempuan Menari (KPM) didirikan pada 6 Januari 2018, dan beranggotakan sekitar 100 perempuan berusia 10-60 tahun dari berbagai profesi. Misi utama komunitas ini adalah melestarikan seni budaya, khususnya seni tari tradisional Indonesia.
Sejak didirikan, KPM secara rutin menyelenggarakan pergelaran tahunan yang mengangkat nilai-nilai tradisi nusantara. Beberapa pergelaran yang telah diselenggarakan oleh KPM antara lain:
– Seloka Swarnadwipa (2018)
– Pesona Timur (2019)
– Genderang Swargabhumi (2020)
– Dayana Dwipantara (2022)
– Renggana (2023).
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post