PENASULTRAID, BAUBAU – Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Baubau sangat antusias mengikuti Sosialisasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang dilaksanakan atas kerja sama antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau di salah satu hotel ternama di kota tersebut.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Mustakim mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Alief Imran Saputra membawakan materi tentang data dan pelaporan genting, Kadis PPKB Baubau tentang manajemen program orang tua asuh bagi stunting, serta Asisten III Pemkot Baubau, La Ode Darussalam yang sekaligus membuka kegiatan mewakili Walikota Baubau.
Dalam sambutan tertulisnya, Walikota Baubau Muh Rasman Manafi menyampaikan bahwa Program Genting ini merupakan langkah untuk mewujudkan generasi emas 2045 dengan memanfaatkan bonus demografi.
Stunting adalah gagal tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi. Dalam hal ini, pemerintah menargetkan kasus turun 14% tahun 2024. Olehnya itu, guna mengejar target tersebut ada tiga hal yang perlu dicermati yaitu pola makan, pola asuh dan akses air bersih.
“Masalah stunting bukan hanya ada pada leading sektor DPPKB atau kesehatan tetapi semua masyarakat berperan dalam upaya ini. Hari ini menjadi momentum yang luar biasa dalam Program Genting banyak pihak yang bisa terlibat dalam program ini. Persebaran keluarga berisiko stunting di Baubau sudah terdata antara lain, di Kecamatan Wolio 1647 keluarga dan Kecamatan Sorawolio 260 keluarga,” kata Rasman.
Kadis DPPKB Kota Baubau, Fanti Frida Yanti turut pula menyampaikan pemaparannya mengenai optimalisasi orangtua asuh peduli stunting. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman stunting.
Discussion about this post