Setidaknya ada 2 (dua) faktor yang menjelaskan mengapa pesona ASR sebagai cagub masih kokoh.
Pertama, meskipun gagal memperoleh kursi, namun perolehan suara ASR dalam pileg paling tinggi dibandingkan para cagub lain yang namanya sudah sering muncul jauh sebelum pileg 2024.
Nama-nama yang sering muncul dalam bursa cagub sebelum pileg misalnya KSK, Tina Nur Alam, La Ode Ida, Abdurrahman Saleh, dan Rusda Mahmud, suaranya jauh dibawah ASR.
Kedua, hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei selalu menempatkan ASR dalam dua besar cagub dengan elektabilitas tertinggi. Bahkan survei dari lembaga survei nasional seperti Charta Politika Indonesia dan LSI Denny JA, menempatkan ASR dalam peringkat pertama cagub paling dipilih. Sebagai bocoran, survei LSI Denny JA pada akhir Januari 2024 kemarin, masih menempatkan ASR pada posisi teratas cagub Sultra.
Perjalanan pemilu kita menunjukan bahwa pemilu legislatif dan pemilu kepala daerah adalah dua lanskap pemilu yang berbeda. Pemilu legislatif menghadirkan banyak kandidat untuk dipilih.
Sementara pemilu kepala daerah hanya menghadirkan sedikit kandidat untuk dipilih. Apakah ASR yang perkasa di pileg, akan pula perkasa di pemilu kepala daerah? Kita akan punya jawaban 8 bulan mendatang.
Penulis: Direktur dan Peneliti Senior LSI Denny JA
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post