“Produksi yang stabil seiring gelombang yang kondusif menjadi faktor utama yang melatarbelakangi penurunan harga komoditas tersebut,” beber Bimo.
Sementara, untuk kelompok transportasi, deflasi didorong oleh penurunan tekanan inflasi angkutan udara yang tercatat mengalami deflasi sebesar 7,66 persen atau memberikan andil sebesar -0,29 persen.
“Ini merupakan andil deflasi terbesar pada bulan tersebut seiring penurunan permintaan pasca libur natal dan tahun baru,” terang Bimo.
Ia memprediksi, pada Februari 2021, inflasi Sultra diperkirakan tetap terjaga meskipun sedikit mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh fenomena La Nina yang berdampak pada penurunan produksi komoditas sayur-sayuran di Sultra.
“Disamping itu, berakhirnya masa panen raya padi dan rencana kenaikan harga cukai rokok dapat mendorong peningkatan inflasi pada periode mendatang,” ungkap Bimo.
Meski demikian, penurunan harga komoditas bawang dapat menghambat peningkatan tekanan inflasi pada periode tersebut.
Discussion about this post