Menurut Hasto, adanya irisan (overlay) data-data yang dimiliki Badan Pangan Nasional terkait daerah yang mengalami rawan pangan serta data dari BKKBN maka diharapkan akan mendapatkan lokasi yang akan dijadikan prioritas percepatan penurunan stunting.
“Kalau dipetakan secara umum maka irisan yang harus kita bangun itu pertama data. Kita harus bisa membangun irisan data daerah yang rawan pangan dengan daerah prevalensi stunting. Kami sudah punya data keluarga risiko stunting by name by address. Nanti dikombinasikan dengan data Badan Pangan Nasional, daerah rawan pangan maka daerah itu jadi prioritas,” kata Hasto.
Dengan adanya lokasi prioritas maka bisa ditentukan strategi yang akan digunakan. Hasto memberi contoh misalnya apakah dengan pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi warga atau melalui pemberian makanan langsung.
“Dengan memberikan makanan langsung, BKKBN sudah punya wadah, namanya Kampung Keluarga Berkualitas,” kata Hasto.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post