Meskipun kualitas dan kuantitas modal bank saat ini jauh lebih kuat dibandingkan koperasi dan lembaga nonbank lainnya, namun, kedepan regulasi yang harus disusun bisa akomodir kepentingan pedagang, UMKM, nelayan dan petani.
Permodalan basis koperasi bisa menumbuhkan sektor-sektor lain, di mana perbankan tak bisa jangkau walaupun modalnya kuat. Standar permodalan bank yang ada saat ini terlalu banyak variabilitas dalam cara penghitungan kebutuhan modal berbasis risiko sehingga UMKM, nelayan, petani dan sektor lain merasa takut meminjam modal ke bank karena standar yang diberikan sangat sulit.
Capres Anies berkali-kali menegaskan bahwa melalui koperasi, akan disediakan program yang bertujuan memudahkan para pedagang, nelayan dan UMKM untuk mendapat akses permodalan. Dengan begitu, bisa gerakkan usahanya dan membuat perekonomian lebih baik agar berjalan beriringan dengan pembangunan. Sehingga, bukan hanya sarana dan prasarana saja yang membaik, melainkan juga perekonomian lebih penting harus baik.
Menurut Anies yang bicara dalam Desak Anies itu, bahwa persoalan dasar ekonomi Indonesia adalah keluar dari jalur. Jadi perubahan yang kita dorong adalah perubahan hal-hal yang mendasar. Jangan sampai pembangunan itu hanya fasilitasi sarana dan prasarana, tapi perekonomian sendiri tidak diperhatikan.
Itulah pentingnya, istri nelayan sebagai tulang punggung ekonomi keluarga yang harus bisa memberi keuntungan lebih pada kehidupan keluarga. Memang kedepan, Pasangan AMIN anggap perlu perubahan dan perbaikan karena industri keuangan belum berpihak pada prinsip kemudahan. Selama ini, sulit dari sisi pengaturan dan pengawasan sehingga permodalan bagi rakyat tak memberi solusi.(***)
Penulis: Fourbes Indonesia, Menulis dari Kantor Fourbes Indonesia Fatmawati Cipete Raya, Cilandak Jakarta Selatan
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post