Safiuddin (36), salah seorang buruh pelabuhan mengaku sejak ada pandemi Covid-19, kontainer di Pelabuhan Bungkutoko jarang masuk sehingga mempengaruhi pendapatan sehari-harinya lantaran ia hanya mengandalkan jasa pikul barang.
Kondisi yang sama juga dirasakan Nurwati (42). Seorang ibu di pemukiman nelayan ini mengaku selama pandemi penghasilan keluarganya tak menentu. Apalagi ditambah dengan kondisi cuaca buruk saat ini.
Situasi tersebut sangat mempengaruhi hasil tangkapan dan pendapatan sang suami yang hanya menggantungkan hidup dengan cara melaut.
“Lebih baik suami di rumah, daripada melaut tapi tidak pulang-pulang. Terima kasih bapa Kapolda dan bapa TNI (Danrem) atas bantuannya kepada kami,” ujar Nurwati dengan nada haru.
Penulis: Supyan Hadi
Editor: Irwan
Discussion about this post