PENASULTRAID, YOGYAKARTA – Unit Grunge dari Yogyakarta, Tanda Seru! yang sempat merilis album perdananya Negeri Para Begundal pada 29 April 2025 lalu, kini telah rilis tiga video klip dari album tersebut dalam reinterpretasi berformat live orchestra yang mulai meluncur sejak 7 Desember 2025.
Tiga lagu yang diluncurkan dalam format megah tersebut berturut-turut adalah “Panitia Akhirat”, “Setiap Hari Kami Berdoa Agar Koruptor Dihukum Mati” dan “Negeri Para Begundal’.
Tanda Seru! Adalah proyek solo berformat band dari Yunan Helmi, pendiri label rekaman dan manajemen Presiden Musikindo, penulis dan produser lagu anak dengan nama artis Om YeHa, yang karyanya sering ditemui di channel youtube GNP Music ,dan produser lagu “Crolatte” dari Raja Giannuca Putra, penyanyi Indonesian Idol yang sempat masuk nominasi Vision+ Awards untuk Best Original Soundtrack.
Solo project dengan pendekatan full band ini mempunyai kolaborator tetap yaitu; Leca Percussion (drum) dan Evanny Noei Rana (bass), dua nama yang menjadikan Tanda Seru! sebagai proyek dengan formasi tetap yang berbentuk band penuh.
Leca Percussion bukan nama asing lagi di dunia perkusi, mahasiswi ISI Yogyakarta ini pernah jadi session drummer Indonesian Idol 2023 pula sering menjadi session drummer Taksu, Dvy, FSTVLST, Dewa Budjana dan bahkan Majelis Lidah Berduri.
Kemudian bassist Evanny Noei Rana juga pernah menjadi bassist band Metalcore Vortex of Hatred dan kini menjadi konten kreator serta brand ambassador lini bass dari brand Fender.
Tiga lagu tersebut dipilih dan dirilis ulang karena Tanda Seru! melihat bahwa keadaan negara akhir-akhir ini sudah bobrok dan di luar batas toleransi rakyat untuk bersabar.
Tiga lagu tersebut antara lain menyoroti ulama-ulama buruk yang mengeksploitasi umat demi kepentingan elite, ekspresi kekesalan kami atas koruptor yang dihukum ringan, dan terakhir merupakan gambaran keputusasaan rakyat di negeri kaya yang dikuasai para munafik dan penyalahguna kekuasaan.
Alasan utama dari pembuatan versi orkestra dari tiga lagu tersebut adalah karena niat artistik yang terpendam lama dari Yunan Helmi. Kemudian pada suatu ketika di suatu event Tanda Seru! berkesempatan untuk berkolaborasi dengan RJA Orchestra dan tanpa pikir panjang, grup orkestra tersebut diajak untuk berkolaborasi.
“Tiga lagu ini kami pilih dan rilis ulang karena kondisi negara yang kian bobrok—dari ulama buruk yang mengeksploitasi umat, koruptor yang dihukum ringan, hingga para munafik dan penyalahguna kekuasaan yang membuat rakyat kehilangan tempat untuk pulang dan mengadu,” ujar Yunan dalam keterangannya, Kamis 11 Desember 2025.
“Rencananya memang sejak awal saya ada niat artistik untuk mengolah lagu-lagu dari album kami menjadi format orkestra. Di suatu kesempatan kami dipertemukan dalam satu panggung kolaborasi bersama RJA Orchestra. Kemudian tanpa pikir panjang, setelah event tersebut saya ajak mereka untuk berkolaborasi mereinterpretasi tiga lagu dari Negeri Para Begundal menjadi format live-orchestra, sekalian kami buatkan video clipnya,” tambah Yunan.

Discussion about this post