PENASULTRAID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI menunjuk Banyuwangi di Jawa Timur sebagai lokasi pilot project Gerakan Wisata Bersih (GWB) atas konsistensinya dalam membangun ekosistem pengelolaan lingkungan yang inklusif dan berbasis masyarakat.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto saat membuka pelaksanaan GWB di Pantai Grand Watu Dodol, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Selasa 17 Juni 2025, mengatakan bahwa Banyuwangi bersama 16 daerah lain di Indonesia yang didorong sebagai role model gerakan nasional untuk pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
“Banyuwangi dipilih karena dinilai sukses membangun kolaborasi dalam memajukan pariwisata,” kata Hariyanto.
GWB diinisiasi sebagai bagian dari komitmen bersama dalam memperkuat tata kelola destinasi yang bersih, sehat, dan berdaya saing. Pada pelaksanaan nasional ke-9 ini, Banyuwangi dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan ini.
Hariyanto menyampaikan, kegiatan yang melibatkan 500 peserta ini merupakan kolaborasi dari berbagai stakeholder pemerintah maupun swasta.
“Kolaborasi seperti ini menjadi kunci dalam membangun destinasi yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sehat secara lingkungan, GWB adalah bukti bahwa sektor publik dan swasta bisa bersinergi untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan ekosistem wisata,” kata Hariyanto.
Gerakan Wisata Bersih bukan untuk menggantikan upaya daerah yang sudah berjalan, melainkan untuk memperkuat serta memberi ruang apresiasi terhadap praktik baik yang telah ada.
Selama ini, Banyuwangi dinilai sebagai salah satu best practice nasional dalam kolaborasi multipihak untuk pengelolaan sampah. Model ini menjadikan Banyuwangi bukan hanya sebagai lokasi kegiatan, tetapi sebagai living example transformasi sosial ekologis di sektor pariwisata.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa semangat gotong royong dan tanggung jawab lingkungan telah menjadi budaya masyarakat Banyuwangi dalam menyambut wisatawan.
“Kami menyambut baik Gerakan Wisata Bersih dari Kementerian Pariwisata. Di Banyuwangi, kesadaran lingkungan sudah menjadi gerakan bersama yang tumbuh dari bawah. Melalui program ini, semangat kami diperkuat dengan kehadiran berbagai pihak yang peduli, sehingga pariwisata bisa tumbuh dengan tetap menjaga keseimbangan ekologis,” kata Ipuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari menegaskan, sinergi dan kolaborasi lintas sektor telah menjadi pendekatan utama Pemprov dalam memperkuat pariwisata berkelanjutan di berbagai titik di Jawa Timur.
Discussion about this post