Batik Air menyediakan jaringan penerbangan dari enam kota asal Indonesia menuju Korea Selatan, antara lain melalui, Medan–Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO), Jakarta–Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK), Yogyakarta–Bandar Udara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA), Surabaya–Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB), Denpasar–Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali (DPS) dan Makassar–Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan (UPG).
“Bagi pebisnis dan wisatawan yang berasal dari kota asal lainnya, dapat memilih salah satu dari enam kota tersebut untuk meneruskan penerbangan menuju Korea Selatan melalui Kuala Lumpur,” tutur Danang.
Menurut Danang, penerbangan dari Korea Selatan dan Kuala Lumpur ke Indonesia menjadi bagian mendukung pemerintah melalui salah satu program kampanye Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) untuk mendongkrak jumlah wisatawan asing (wisman). Pilihan penerbangan lanjutan domestik tersedia lengkap dan beragam menuju destinasi-destinasi terkemuka.
“Rute penerbangan Batik Air Indonesia-Korea Selatan melalui Malaysia memiliki potensi besar untuk memperkuat hubungan multilateral antara tiga negara dan membuka lebih banyak peluang bisnis, perdagangan dan pariwisata di antara mereka,” ujar Danang.
Sebagai upaya menciptakan pengalaman berkesan, Batik Air (kode penerbangan ID) rute internasional mengoperasikan pesawat jenis Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi). Kenyamanan terbang, armada ini merupakan generasi terbaru yang dikirim dari pabrikan pesawat.
Discussion about this post