PENASULTRA.ID, KENDARI - Sejak 1 Januari hingga 17 Januari 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari telah melakukan pengasapan atau fogging di 105 titik yang terdapat kasus demam berdarah dengue (DBD). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Ellfi menjelaskan, proses pengasapan ini hampir merata di seluruh kecamatan. Pengasapan terbanyak dilakukan di Kecamatan Baruga sebanyak 26, disusul Kendari Barat 19 dan Wua-wua 11 titik. Menurutnya, fogging dilakukan harus memenuhi sejumlah persyaratan sebab fogging bukan merupakan cara mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. "Fogging hanya dilakukan pada wilayah dengan kasus demam berdarah, dan hanya dilakukan setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk memastikan bahwa kasus tersebut disebabkan oleh virus dengue. Selain itu, fogging hanya dilakukan jika ABJ di wilayah tersebut kurang dari 95% yang berarti masih terdapat potensi penularan DBD," jelas Ellfi. Dengan meningkatnya kasus DBD pada Januari ini, Ellfi mengimbau masyarakat Kota Kendari tetap tenang dan terus melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk melalui upaya 3M Plus yakni, menguras tempat penampungan air; menutup tempat-tempat penampungan air; dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. Diketahui, Dinkes Kota Kendari mencatat hingga 16 Januari 2024 angka kasus DBD di Kota Kendari mencapai 261 Kasus. Dari jumlah tersebut, 203 orang dinyatakan sembuh, 1 meninggal dunia dan 58 orang masih dalam perawatan medis yang tersebar di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit di Kota Kendari. Editor: Ridho Achmed Jangan lewatkan video populer: https://youtu.be/bMKUIf8AzTk?si=m3dnLQ4y_g7a6bSl
Discussion about this post