“Ketika digital divide selesai dengan pembangunan BTS, cyber optic, dan sebagainya, maka tantangan berikutnya ialah man-divide dari aspek literasi digital. Di sinilah kenapa, pemerintah mendukung penuh program Japelidi di Indonesia Timur dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas SDM di era digital,” ujar dia.
Japelidi juga telah banyak membantu pemerintah, khususnya menyusun bukan hanya materi modul, tetapi juga aktif melakukan sosialiasi dan edukasi ke akar rumput, membekali publik dengan materi-materi dasar literasi.
“Japelidi merupakan salah satu ekosistem yang paripurna dari kolaborasi dan kolabor-aksi seluruh elemen masyarakat dalam program literasi digital,” ucap pengajar tetap Vokasi UI itu.
Untuk diketahui, bahwa program ini bertujuan meningkatkan kompetensi literasi digital siswa di lima wilayah Indonesia Timur, yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Peningkatan kompetensi literasi digital mengacu pada 10 kompetensi literasi digital Japelidi, yang terbagi dalam empat kategori, keterampilan mengkonsumsi informasi secara fungsional (mengakses, memilih, dan memahami), keterampilan mengkonsumsi kritis (menganalisis, memverifikasi, dan mengevaluasi), keterampilan prosuming (produksi) fungsional (memproduksi dan mendistribusikan), serta keterampilan prosuming kritis (berpartisipasi dan berkolaborasi).
Penulis : Via Alvia
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video terbaru:
Discussion about this post