“Mengutip riset Japelidi, literasi digital anak-anak muda masih rendah. Ini fenomena di dunia. Termasuk di Amerika. Anak-anak masih sulit membedakan informasi yang benar dan disinformasi. Maka terima kasih banyak kepada rekan-rekan Japelidi yang telah menginisiasi program ini untuk pemuda di Indonesia Timur. MyAmerica Surabaya senang sekali berkolaborasi dengan Japelidi,” ungkap Angie Mizeur dalam webinar belum lama ini.
Tenaga Ahli Menkominfo RI Devie Rahmawati, menjelaskan bahwa negara terus memacu peningkatan pemerataan infrastuktur digital berupa jalan “tol” sinyal, yang dipercepat 10 tahun dari 2032 menjadi tahun 2022 sudah akan terwujud.
“Ketika digital divide selesai dengan pembangunan BTS, cyber optic, dan sebagainya, maka tantangan berikutnya ialah man-divide dari aspek literasi digital. Di sinilah kenapa, pemerintah mendukung penuh program Japelidi di Indonesia Timur dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas SDM di era digital,” ujar dia.
Japelidi juga telah banyak membantu pemerintah, khususnya menyusun bukan hanya materi modul, tetapi juga aktif melakukan sosialiasi dan edukasi ke akar rumput, membekali publik dengan materi-materi dasar literasi.
“Japelidi merupakan salah satu ekosistem yang paripurna dari kolaborasi dan kolabor-aksi seluruh elemen masyarakat dalam program literasi digital,” ucap pengajar tetap Vokasi UI itu.
Discussion about this post