<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, WAKATOBI</strong>- Rancangan Anggara Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (</span><span style="font-size: 17px;">APBDP)</span><span style="font-size: 17px;"> 2022 akhirnya gagal disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi di Kendari pada 30 September 2022.</span> <span style="font-size: 17px;">Gagalnya penetapan APBDP tersebut disinyalir sengaja dilakukan oleh 12 anggota DPRD Wakatobi yang tak sejalan dengan pemda.</span> <span style="font-size: 17px;">12 anggota legislatif (aleg) yang mangkir dari rapat pembahasan RKUA-PPAS dan APBDP 2022 yang di Kendari tersebut berasal dari beberapa fraksi. Diantaranya 9 aleg dari fraksi Golkar, satu dari fraksi Nasdem, satu dari Gerindra dan satu aleg dari Hanura. </span> <span style="font-size: 17px;">Aleg dari partai Hanura, Sukiman lebih dulu meninggalkan Kendari balik ke Wakatobi sebelum agenda rapat berakhir.</span> <span style="font-size: 17px;">Belakangan diketahui alasan mangkirnya 12 aleg tersebut karena waktunya sudah mepet sehingga dikhawatirkan akan menyalahi prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.</span> <span style="font-size: 17px;">Rozik, salah seorang aktivis di Wakatobi menilai, gagalnya penetapan rancangan APBDP 2022 disebabkan ulah ketua DPRD Wakatobi, Hamiruddin yang lambat menjadwalkan rapat b</span><span style="font-size: 17px;">adan musyawarah (Bamus)</span><span style="font-size: 17px;"> penetapan jadwal pembahasan rancangan KUA PPAS Perubahan 2022 sehingga berpengaruh terhadap jadwal penetapan rancangan APBDP.</span> <span style="font-size: 17px;">Rozik mengatakan, Hamiruddin baru melaksanakan rapat bamus untuk menetapkan jadwal pembahasan rancangan KUA PPAS Perubahan 2022 pada 21 September 2022 setelah mendapat desakan dari publik beberapa kali. </span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya rapat bamus tersebut dinilai sudah terlambat karena sudah masuk jadwal pembahasan rancangan APBD Perubahan 2022.</span> <span style="font-size: 17px;">“Sebagaimana disebutkan dalam pasal 169 ayat 2 PP Nomor 12 Tahun 2019, rancangan KUA PPAS Perubahan yang diserahkan pemda dibahas dan disepakati bersama paling lambat pertengahan bulan Agustus 2022," kata Rozik beberapa waktu lalu.</span> <span style="font-size: 17px;">“Rapat jadwal Bamus 21 September 2022 mestinya digunakan untuk melakukan pembahasan rancangan APBDP 2022 yang sudah diserahkan Pemda pada 15 September 2022 sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Rozik.</span> <span style="font-size: 17px;">Ia menduga, pembahasan rancangan KUA PPAS Perubahan hingga RAPBDP 2022 di Kendari merupakan siasat ketua DPRD Wakatobi yang didukung 11 Aleg lainnya untuk menghindari desakan publik saat APBDP tidak ditetapkan.</span> <span style="font-size: 17px;">“Itu terbukti rapat di Kendari dengan membuang anggaran sangat besar tapi tidak menghasilkan apa-apa. Justru terakhir informasinya 12 aleg ini tidak hadir dalam rapat. Mereka kabur entah kemana," Rozik menambahkan.</span> <span style="font-size: 17px;">Senada, Ketua Fraksi Partai Nasdem, Jamaluddin mengatakan, dalam rapat lanjutan pembahasan amandemen rancangan KUA PPAS hingga rapat tahapan Pembahasan APBDP 2022, ke 12 aleg tersebut tidak berada di tempat rapat pasca di skors rapat di skors ketua DPRD selaku pimpinan rapat.</span> <span style="font-size: 17px;">“Semuanya kami hubungi tapi satu pun merespon. Ada yang matikan handphonenya ada pula yang aktif tapi tidak respon saat kita hubungi. Upaya ini juga dilakukan pihak Pemda tapi semuanya sia-sia," kata Jamaluddin.</span> <span style="font-size: 17px;">Setelah tidak mendapat respon dari 12 Aleg tersebut lanjut Jamaluddin, terpaksa diambil alih Wakil Ketua II, La Ode Arifuddin Rasidi untuk melanjutkan agenda rapat yang hanya dihadiri 13 aleg meskipun tidak berhasil menetapkan APBDP 2022.</span> <span style="font-size: 17px;">Berikut Adapun 12 aleg yang diduga menggagalkan penetapan RAPBDP 2022:</span> <span style="font-size: 17px;">1. Fraksi Golkar: Hamiruddin, Sukardi, Arman Alini, Sitti Harniati, Setiawati, Badalan, Safia Wualo, Muhamad Ali, dan Hairudin Buton.</span> <span style="font-size: 17px;">2. Fraksi Partai Nasdem: La Ode Nasrullah</span> <span style="font-size: 17px;">3. Partai Gerindra: Erniwati Rasyid</span> <span style="font-size: 17px;">4. Partai Hanura: Sukiman</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Deni La Ode Bono</span></strong> <strong> <span style="font-size: 17px;">Editor: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_221009_190435_556.sdocx--> <strong><span style="font-size: 17px;">Jangan lewatkan video populer:</span></strong> https://www.youtube.com/watch?v=ldv6luPeLVI
Discussion about this post