Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), Dudung Maulana Textianto meyakini kebutuhan hunian modular yang terjangkau semakin mendesak di tengah krisis perumahan.
“Kami percaya bahwa rumah sistem modular seperti yang ditawarkan Beton Merah Putih akan menjadi solusi untuk menjawab program 3 juta rumah pemerintah dan mengatasi backlog perumahan nasional dengan waktu yang efisien,” jelasnya.
Dudung juga mengapresiasi pendekatan ramah lingkungan dalam produk pracetak.
“Ini juga menjadi komitmen bersama kami untuk mewujudkan pembangunan lebih hijau di masa depan dan berkelanjutan, sehingga kami dari asosiasi siap untuk terus mensosialisasikan penggunaan semen ramah lingkungan untuk produk pracetak dan prategang,” katanya.
Berbagai pihak dalam kolaborasi ini, sepakat untuk berkomitmen mempercepat pembangunan hunian layak yang berkelanjutan. Solusi pracetak yang dihadirkan diharapkan dapat memicu perubahan paradigma di sektor konstruksi Indonesia.
Mereka berharap kampanye ini menjadi inspirasi banyak pihak untuk proaktif mengadopsi teknologi dan material yang berkelanjutan.
“Kami berharap kolaborasi ini bukan hanya solusi jangka pendek kebutuhan perumahan Indonesia. Ini adalah ikhtiar bersama anak bangsa membangun pendekatan yang baik bagi industri konstruksi. Ini adalah kampanye semua pihak dalam menyusun masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkas Syarif.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post