Menurutnya, pada pasar murah kali ini pihak BI juga mengenalkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada masyarakat. Dimana jika masyarakat bertransaksi menggunakan QRIS maka akan mendapatkan potongan harga sebesar Rp5 ribu.
“Boleh membeli telur, bawang, beras, minyak goreng, dan lain sebagainya. Kembali lagi tujuan kita adalah untuk pengendalian inflasi pangan,” ujar Taufik.
Sementara itu, Kepala Disperindag Sultra, Sitti Saleha mengungkapkan, pasar murah adalah langkah kongkrit pemerintah daerah dalam menekan laju pertumbuhan inflasi. Apalagi, pada Maret 2023 lalu, angka inflasi Sultra mencapai 6,45 persen.
Ia mengatakan, pasar murah kali ini, pihaknya mengandeng dua BUMN yakni Bulog dan PPI serta 13 distributor lokal yang langsung menjajakan produknya dengan harga dibawah harga pasar.
“Antusias masyarakat luar biasa tinggi dan memang yang disediakan bahan pokok dengan harga-harga sesuai harga eceran tertinggi atau HET yang diatur oleh pemerintah,” kata Saleha.
Discussion about this post