Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, penanaman cabe dan bawang merah ini merupakan upaya BI bersama Pemkot Kendari untuk mengendalikan inflasi agar lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanam Cabe Kendalikan Inflasi atau dikenal dengan gerakan Tabe Di. 2023 dimulai di Kendari lagi, semoga kegiatan ini bisa berhasil dan dicontoh oleh daerah lain,” ujar Doni.
Ia berharap inflasi di 2023 bisa stabil dibanding 2022. Seba, inflasi yang tinggi mengakibatkan ketidakpastian ekonomi, sehingga pelaku usaha menjadi enggan melakukan kegiatannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Sultra secara umum dalam posisi peringkat ke-2 tertinggi se-Indonesia dan se-Sulawesi. Namun, tingginya bukan disebabkan oleh tanaman pangan, tetapi oleh angkatan udara, bahan bakar yang naik dan lainnya.
“Bulan desember permintaannya cukup tinggi. Bukan cuma di Kendari, tapi daerah lain juga. Dibanding Januari 2022, pada Desember 2022 naik 50 persen. Kami sudah coba menaikkan isu ini ke pusat biar bisa di redam kedepan,” Doni memungkas.
Discussion about this post