“Meningkatkan transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung tata kelola dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah,” kata Bimo.
Ia berharap, kedepan seluruh pelanggan PDAM Tirta Anoa memanfaatkan pembayaran non tunai untuk pembayar tagihan air.
“Sesuai data, ada sekitar 16 ribu pelanggan di PDAM Tirto Anoa Kendari. Namun, baru 2 ribuan pelanggan yang sudah memanfaatkan pembayaran air secara non tunai. Kami harap 14 ribu lainnya dapat memanfaatkan kanal pembayaran non tunai ini,” terang Bimo.
Ditempat yang sama, Wali Kota Kendari melalui Asisten II Pemkot Kendari, Susanti berharap, adanya elekronifikasi pembayaran PDAM dapat mengoptimalkan pendapatan daerah.
“Sejak 2018, Pemkot Kendari sudah mulai menggalakkan transaksi non tunai,” ungkap Susanti.
Discussion about this post