<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya mendorong produk unggulan Sultra agar dapat di ekspor. Salah satunya Kopi Tolaki. Upaya tersebut dilakukan dengan mengadakan kerja sama antara BI Sultra, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel). Dimana kerja sama ini mendorong pengembangan klaster kopi di Desa Amatowo dan Desa Tridana Mulya dalam program bersama yang diberi nama Desa Devisa. Hal itu ditandai dengan dilaksanakan penandatanganan kerja sama (MoU) klaster Desa Devisa komoditas kopi di Konsel antara BI Sultra bersama Indonesia Eximbank dan Bupati Konsel disalah satu hotel di Kendari pada 4 Agustus 2022 lalu. Kepala Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, dengan adanya MoU ini, maka selama tiga tahun kedepan seluruh pihak yang terlibat akan bersinergi dalam mendorong pengembangan Desa Devisa di Konsel sehingga mampu menjangkau pasar ekspor. "Melalui penguatan berbagai aspek, baik produk, konsistensi dan keberlanjutan produksi, pemberdayaan masyarakat dan koordinasi antar lembaga, koordinasi antar lembaga desa devisa ekspor, produsen dan manajerial, maupun infrastruktur dan sarana penunjang lain," kata Doni melalui rilis persnya, Rabu 10 Agustus 2022. Sementara itu, Bupati Konsel, Surunuddin Dangga mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa, khususnya di Konsel. Komoditas unggulan tersebut yakni kopi. "Lewat MoU ini, kita mendapat dukungan dari BI. Dimana BI melakukan pendampingan kepada para kelompok tani di desa hingga proses pemasarannya," ujar Surunuddin. Menurutnya, lewat MoU ini Pemkab Konsel siap memberikan fasilitas apapun yang dibutuhkan para kelompok tani. "Seperti akan ada study banding di kelompok tani ke Jember. Hal ini dilakukan agar komoditas unggulan ini bisa diekspor," Surunuddin menambahkan. Kedepan, katanya, tak hanya kopi, sawit dan porang juga mulai digarap. "Semua di 336 desa di Konsel kita akan kembangkan berdasarkan potensinya. Ada sawit, kopi dan porang," Surunuddin memungkas. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post