<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan sosialisasi tentang cinta bangga paham (CBP) rupiah kepada Jalasenastri atau organisasi para istri prajurit di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) atau Lanal Kendari.</span> <span style="font-size: 17px;">Sosialisasi yang bertujuan untuk </span><span style="font-size: 17px;">memberikan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) itu </span><span style="font-size: 17px;">dilaksanakan di Lanal Kendari pada Rabu 3 Mei 2023.</span> <span style="font-size: 17px;">Kepala BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, pihaknya sebagai bank sentral bertugas menjaga kestabilan nilai rupiah termasuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya mengenali rupiah.</span> <span style="font-size: 17px;">Olehnya BI terus mengkampanyekan gerakan CBP rupiah kepada semua kalangan, mulai dari masyarakat umum, dunia pendidikan hingga swasta termasuk TNI.</span> <span style="font-size: 17px;">"Dengan adanya sosialisasi CBP ini diharapkan Jalasenastri di Lanal Kendari ini dapat mengenal karakteristik dan desain rupiah, serta memperlakukan rupiah secara tepat," kata Doni.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurutnya, untuk menjaga dan merawat rupiah dapat dilakukan dengan lima cara, yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler; jangan diremas, dan jangan dibasahi.</span> <span style="font-size: 17px;">"Sementara untuk memastikan mengenai keaslian uang kartal rupiah, salah satu cara yang mudah untuk dilakukan adalah dengan metode dilihat, diraba, diterawang atau 3D," ujar Doni.</span> <span style="font-size: 17px;">Sementara itu, Komandan Lanal Kendari, Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari siap bersinergi dengan BI Sultra dalam memperlakukan rupiah dengan baik.</span> <span style="font-size: 17px;">"Kami mengimbau seluruh prajurit termasuk jalasenastri agar menerapkan budaya CBP rupiah karena rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara dan satu-satunya alat pembayaran yang sah sehingga harus dijaga," </span><span style="font-size: 17px;">Abdul Kadir Mulku memungkas.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_230503_205134_890.sdocx--> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/4XDXxZC-c9Y
Discussion about this post