Ia mengatakan, setelah TOT ini akan dilakukan pendampingan pada merchant pejuang QRIS secara intens guna memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menggunakan transaksi non tunai.
“Karena transaksi non tunai jelas dan memudahkan pembukuan dan menghindari risiko-risiko seperti adanya uang palsu dan kurangnya kembalian,” ujar Aryo.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kendari, Satria Damayanti mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk menciptakan ekosistem digital di Kendari dengan bersinergi bersama BI, perbankan, OJK hingga pelaku usaha.
Sebab, perluasan ekosistem digital merupakan kondisi yang harus dicapai agar manfaat pembayaran digital khususnya penggunaan QRIS dapat dirasakan kepada seluruh elemen masyarakat.
“Harapannya kegiatan ini dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan ekonomi digital dan berkontribusi dalam membangun Kendari,” Satria memungkas.
Discussion about this post