“Memang untuk tahun dan bulannya kami tidak tahu. Hanya saja, sejak turun temurun orang tua kami menceritakan terkait sejarah Bida dan itu tidak terputus sampai saat ini. Dan buktinya tenun Bida tersebut masih tersimpan rapi di sorum kami atau tenun Niralako,” kata Kamusi.
Menurutnya, bahan-bahan yang digunakan pada kain tenun Bida ini seluruh dari alam atau verbal. Bahannya berupa kapas yang diolah helai demi helai menjadi benang dan digulung. Setelah proses awal selesai, kemudian benang tersebut ditenun untuk menghasilkan sebuah kain tebal putih polos.
“Jadi memang, untuk bahan-bahan yang digunakan leluhur kami tidak begitu banyak, hanya bermodalkan kapas saja. Diolah sedemikian rupa, hasilnya sebuah kain,” beber Kamusi.
Discussion about this post