<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Kementerian Pariwisata (Kemenparekraf) bersama Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Tina Nur Alam mengadakan BISA Fest berupa pertunjukkan seni dan budaya Sulawesi Tenggara (Sultra). Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu hotel di Konawe Selatan (Konsel), Jumat 5 Agustus 2022. BISA Fest merupakan salah satu wadah bagi para pelaku seni dan budaya untuk berekspresi. Dalam kegiatan ini, dihadirkan tarian khas Tolaki, yakni tarian Mombesara, fesyen show serta penampilan pembuatan tenun tradisional, yakni tenun Masalili. Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam mengatakan, Sultra memiliki 17 kabupaten kota dengan ciri khas masing-masing. Mulai dari destinasi wisata, kuliner, kriya, fesyen, tarian termasuk tenun. "Tenun sendiri banyak mengandung filosofi, baik dari motif dan lainnya. Saat ini penenun banyak yang ina-ina alias ibu-ibu, kita harap kedepan ada regenerasi," kata Tina. Ia berharap, adanya BISA Fest dapat kembali membangkitkan jiwa anak muda untuk meningkatkan minat penggiat seni dan budaya agar terus berkreasi serta berinovasi. Terutama bagi kaum muda untuk melestarikan adat dan budaya. Senada, Koordinator Event Internasional Kemenparekraf, Trio Dewangga mengatakan, pihaknya mendorong adanya kolaborasi, baik itu penggiat hingga pemerintah daerah (pemda) untuk memberikan ruang ekspresi bagi pelaku seni dan budaya. "Kita akan bantu, misalnya membuat event. Kini sudah bisa langsung meminta support ke Kemenparekraf tidak lagi ke pemda dulu, tapi ada juknisnya," ujar Trio. Ia berharap, kedepan para penggiat seni dan budaya tidak hanya menjadi event organizer, tapi menjadi kreator atau event owner nya sendiri. "Sultra jangan tinggal diam, perbanyak event. Karena dengan event akan mendatangkan wisatawan dan berdampak pada bagi ekonomi Sultra," Trio menambahkan. Ditempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dispar Sultra, Sri Halinarti mengatakan, pihaknya akan terus mendukung para penggiat seni dan budaya di Sultra. Sebab seni budaya dan pariwisata adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. "Melalui kegiatan ini mari bahu-membahu memahami nilai-nilai seni dan budaya dengan baik. Mari satukan tekat mendorong pembangun daerah demi menyejahterakan masyarakat," Sri memungkas. Untuk diketahui, Bisa Fest awalnya adalah sebuah gerakan bersih-bersih, Bisa Fest Akronim dari bersih, indah, sehat dan aman. Tetapi di era pandemi, maka Direktorat Event Daerah berinovasi mencoba di tahun 2022 melaksanakan Bisa Fest dengan menampilkan pesona tari, pesona musik, dan ekonomi kreatif. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post