PENASULTRA.ID, HARARE – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berbagi praktik baik tentang Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi dalam pertemuan dewan tahunan ke-27 Partners in Population and Development (PPD) dan Konferensi Internasional Antar Kementerian Kerja Sama Segitiga Selatan-Selatan bidang kependudukan dan pembangunan yang digelar di Zimbabwe.
Keberhasilan Program KB berpengaruh terhadap perubahan positif demografi Indonesia, terutama penurunan tingkat kesuburan secara nasional secara signifikan, yang ditandai dengan penurunan TFR (total fertility rate) sebesar 2,1 anak per perempuan.
Indonesia telah mengintegrasikan faktor kependudukan ke dalam strategi ekonomi dan pembangunan, mempercepat laju pembangunan berkelanjutan, pengentasan kemiskinan dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan kependudukan dan peningkatan kualitas hidup.
Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang diwakili Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso pada Senin 9 Oktober 2023 waktu Zimbabwe.
International Inter-Ministerial Conference on South-South and Triangular Cooperation in Population and Development: A High-Level Consultation Leading up to ICPD30 digelar pada 8-11 Oktober 2023 di The Elephant Hills Hotel and Resort, Victoria Falls, Zimbabwe.
“Saya ingin menegaskan kembali komitmen berkelanjutan Indonesia, sebagai salah satu pendiri PPD (Partners in Population and Development), dalam meningkatkan dan mempromosikan peran di tingkat nasional, regional, dan global untuk meningkatkan Kerja Sama Selatan-Selatan di bidang kesehatan reproduksi, keluarga berencana, kependudukan, dan pembangunan. Pemerintah Indonesia melalui BKKBN mempunyai komitmen yang kuat dan telah berkontribusi terhadap program Kerja Sama Segitiga Selatan-Selatan sejak lama,” kata Hasto Wardoyo dalam sambutan yang dibacakan Sukaryo Teguh Santoso.
Oleh sebab itu, Indonesia berbagi kasus uniknya melalui berbagi praktik terbaik mengenai program KB dan kesehatan reproduksi dan menarik kunjungan praktisi dari luar negeri sejak 1980-an.
Discussion about this post