“Mengukur dampak jangka panjang seperti ini bisa menjadi tantangan karena melibatkan banyak faktor yang kompleks seperti pola makan, sanitasi, pendidikan, dan faktor sosial ekonomi,” ujar Razak.
Kelima, kurangnya pelibatan pemangku kepentingan. Melibatkan pemangku kepentingan seperti masyarakat setempat, pemerintah daerah, lembaga akademik, dan lain lain dapat memberikan wawasan yang berharga dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang implementasi program.
Terakhir, keenam, koordinasi dan tata kelola yang lemah. Kurangnya koordinasi antar sektor dan lembaga terkait dalam pelaksanaan program bisa menjadi kendala dalam monev.
Razak pun berharap semua yang disebutkannya bertujuan untuk memastikan efektivitas dan transparansi dalam pelaksanaan program PPS.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post