Berdasarkan hasil monitoring di dashboard https://monevpemutahiranpk22-pdn.bkkbn.go.id per tanggal 3 November 2022 pukul 21.00 WIB, progres pemutakhiran telah mencapai 26.682.971 Kepala Keluarga (KK) atau 60% dari dari target sebesar 39,2 juta KK.
Sebelumnya, BKKBN memperpanjang tenggat waktu pengumpulan data pemutakhiran PK-21 hingga akhir November 2022 lantaran belum mencapai target yang ditentukan pada 31 Oktober 2022 lalu.
Adapun, Provinsi Bangka Belitung menjadi provinsi yang capaiannya tertinggi yakni 291.866 dari target 289.975 atau 100,65%. Peringkat kedua ada Jawa Tengah dengan capaian 5.296.546 dari target 5.670.646 atau 93,40%.
Sementara itu Yogyakarta ada diurutan ketiga dengan capaian 693.750 dari target 747.200 atau 92,85%. Sedangkan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jambi ada di posisi keempat dan kelima. Capaian NTB sendiri sebesar 708.093 dari target 797.781 atau 88,76%. Sementara Jambi capaiannya 548.047 dari target 648.462 atau 84,51%.
Adapun wilayah timur Indonesia yang lain masih memiliki capaian data yang sangat rendah. Ada lima provinsi terbawah yang capaiannya masih sangat rendah adalah Maluku dengan capaian 67.543 dari target 343.288 atau 19,68%. Berikutnya ada Papua Barat dengan capaian 37.585 deri target 254.718 atau baru mencapai 14,76%.
Urut ketiga paling bawah ada Maluku Utara dengan capaian 26.398 dari target 188.817 atau 13,98%. Selanjutnya ada Papua yang capaiannya baru di angka 129.407 dari target 933.308 atau 13,87%. Posisi terakhir yang terendah ada Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan capaian 23.530 dari target 729.733 atau 3,22%.
Pendataan keluarga merupakan kegiatan organik BKKBN dengan pendataan by name by address yang dilaksanakan oleh kader-kader KB di tingkat desa di bawah supervisi Petugas Penyuluh Lapangan PKB/PLKB.
Discussion about this post