“Sebenarnya kita kasih batas waktu cut off ini terkait dengan pembayaran honor kader. Jadi kalau kita undur-undur khawatir anggaran tidak bisa direalisasikan karena batas waktu penganggaran kan 15 Desember. Kalau lebih dari 15 Desember anggaran sudah tidak bisa dipakai, sementara kader belum bisa dibayar jadi ngutang itu lebih parah,” ujarnya.
Adapun capaian Provinsi Bangka Belitung menjadi yang tertinggi saat ini yakni 293.990 dari target 293.074 atau 101,38%. Peringkat kedua ada Yogyakarta dengan capaian 754.635 dari target 747.200 atau 101%. Lalu posisi ke tiga ada Jambi dengan capaiannya 651.658 dari target 648.462 atau 100,49%.
Sementara Jawa Tengah dengan capaian 5.691.427 dari target 5.670.646 atau 100,37% ada di posisi keempat dan NTB posisi ke lima dengan capaian sebesar 798.516 dari target 797.781 atau 100,09%.
Sementara itu sejumlah provinsi di wilayah timur Indonesia masih memiliki capaian data yang sangat rendah. Ada lima provinsi yang capaiannya masih sangat rendah yakni Maluku Utara dengan capaian 103.676 dari target 188.817 atau 54,91%. Maluku dengan capaian 138.389 dari target 343.288 atau 40,31%.
Berikutnya ada Papua Barat yang capaiannya baru di angka 95.840 dari target 254.718 atau 37,63%. Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan capaian 273.180 dari target 729.733 atau 37,44%. Sementara posisi terakhir yang terendah ada Papua dengan capaian 301.309 dari target 933.308 atau baru mencapai 32,28%.
“Kenapa seperti itu karena memang mereka menggunakan formulir. Nah formulir tergantung dari pengadaan. Nah pengadaan itu tergantung dari turunnya anggaran, nah ini sehingga akhirnya lambat. Nanti malam akan kita bahas bagaimana solusinya bagi wilayah-wilayah yang menggunakan formulir seperti Indonesia Timur, sementara kita dihadapkan pada batas akhir untuk pembayaran,” ungkap Teguh.
Waktu Terbatas
Discussion about this post