Selain itu, dr. Irma menyampaikan, bahwa Audit Kasus Stunting (AKS) juga akan terus digerakkan, karena ini menjadi sesuatu kegiatan yang sesuai dengan Peraturan Presiden dan sebagai kegiatan prioritas dalam Percepatan Penurunan Stunting (PPS), sehingga selain ada petik aksi, ada kolaborasi dan ada poster kompetisi.
“Jadi ini juga sudah dilakukan semacam coaching untuk bagaimana mendesain, kemudian bagaimana menyampaikan isi pesan dari poster yang bisa melihat proses-prosesnya dan bisa melihat perubahan-perubahan dari auditinya itu sudah di lakukan coaching pada tanggal 9 Oktober 2023,” ujar dr. Irma.
Hadir Sekretaris Dinas PPKB PPPA Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah dr. Iin Dwi Yuliarti yang memaparkan terkait AKS yang telah dilakukan di wilayahnya.
“Data AKS ini kita lakukan ada data bumil, data baduta yang kita ambil dari data bumil dengan masalah yang kompleks di antaranya ada kasus pernikahan usia dini. Kemudian untuk baduta balita ini juga kita ambil dengan kasus yang kompleks, agar nanti kedepannya kita bisa melakukan intervensi spesifik dengan berbagai lintas sektor maupun lintas program, ini juga melakukan peninjauan pada data statistik balita di puskesmas terkait dengan data anak maupun ibu hamil yang akan kita lakukan AKS juga ada data gizi ibu hamil bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen,” beber dr. Iin.
dr. Iin juga memaparkan evaluasi dan rencana tindak lanjut AKS yang telah dilakukan. Di antaranya pemberian PMT pada ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan baduta yang saat ini juga sedang masih dalam proses baik itu dari anggaran APBD atau anggaran APBN, CSR dari mitra-mitra kerja yang selama ini telah mendukung PPS.
Kemudian pihaknya telah melakukan pembangunan jamban dan sudah selesai, lantainisasi sudah dalam proses pengajuan anggaran ke Baznas dan diupayakan untuk merealisasikan lantainisasi bulan depan.
Discussion about this post