Sementara itu Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan sehat, salah satunya daun kelor.
Edy menilai, stunting merupakan masalah yang sulit dan kompleks. Salah satu masalah utamanya adalah gizi buruk yang tidak bisa diatasi selama bertahun-tahun. Dengan dimanfaatkan daun kelor sebagai sumber nutrisi baru diharapkan dapat membantu mencegah anak menjadi stunting.
“Ada 18 asam amino, Vitamin B1, B2, tinggi kalsium pada daun kelor. Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengambil kelor untuk peristiwa mal nutrisi di negara yang memiliki gizi buruk,” ungkap Edy.
Edy menilai jika daun kelor dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat maka akan menjadi strategi untuk memerangi stunting yang prevalensinya saat ini masih 24,4%. Sementara Presiden Joko Widodo memberikan target stunting harus turun di angka 14% pada 2024 mendatang.
Komisi IX kata Edy, mendukung penuh BKKBN dalam upaya mencapai target penurunan stunting tersebut, salah satunya dengan menyediakan anggaran yang cukup dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional.
“Tapi tanpa peran bapak ibu nggak mungkin. Saya support persoalan stunting selesai. Potensi kelor Indonesia tinggi, semoga ini bagian dari kita perangi stunting,” ucapnya.
Senada dengan Edy, Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M. Kes juga mendorong daun kelor sebagai produk lokal yang bisa terus dikonsumsi oleh masyarakat, terutama warga Kota Palu. Bahkan dia berkelakar bahwa dirinya bisa menjadi dokter lantaran sering mengkonsumsi daun kelor.
“Saya bisa jadi dokter karena kelor. Kalau dilihat dari postur tubuh saya stunting, tapi saya tidak. Kalau pendek belum tentu stunting karena saya dokter jadi agak pintar sedikit,” kelakarnya.
Sebagai seorang dokter, Reny pun sangat perhatian terhadap masalah stunting di daerah. Oleh karena itu prevalensi stunting Kota Palu ada di bawah standar nasional yakni 23%.
“Semoga 2023 tidak naik lagi makannya makan kelor biar tidak stunting. Kami, Pemda Palu 200 persen mendukung keloris yang ada di Kota Palu,” ungkapnya.
Discussion about this post