<strong>PENASULTRA.ID, BUTON</strong> - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar mengapresiasi Kabupaten Buton dalam upayanya membantu bersama menurunkan angka stunting. Upaya tersebut salah satunya berkat terselenggara Rembuk Stunting yang dirangkaikan dengan launching Bapak/Bunda Asuh Stunting (BAAS) yang merupakan program dari BKKBN. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Buton dalam laporannya sebagai ketua pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini mengacu pada SK Bupati Buton Nomor 151 Tahun 2023 tentang Penetapan BAAS se Kabupaten Buton. Rembuk stunting yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Takawa pada 4 Mei 2023 ini, diikuti oleh 537 undangan. Mereka terdiri dari instansi vertikal, BUMN, forum koordinasi daerah (Forkompinda) kepala Puskesmas, camat, kepala desa, penyuluh KB, satuan pendidikan se Kabupaten Buton. Dengan mengusung tema "Bergerak Bersama Buton Sehat Bebas Stunting", kegiatan ini menjadi momentum bersama dalam rangka membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah untuk membuat komitmen desa dan menetapkan kegiatan-kegiatan konvergensi dalam menangani stunting. "Kita harus bersatu untuk membangun daerah kita Kabupaten Buton. Stunting ini menjadi target Bapak Presiden yakni 14 persen pada tahun 2024. Untuk itu kita juga harus ikut memaksimalkan target ini secara bersama-sama serta semua lintas sektor, sehingga kita buat program bergerak bersama Buton bebas stunting," ujar Penjabat (Pj) Bupati Buton, Basiran dalam sambutannya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton, Asnawi Jamaluddin. Asnawi yang juga bertindak sebagai Ketua TPPS Kabupaten Buton mengatakan, semua pihak harus terus berusaha lebih maksimal mewujudkan target RPJMN pada angka 14 persen. "Untuk itu moto bergerak bersama Buton bebas stunting harus menjadi misi utama sehingga prevalensi penurunan stunting dapat kita capai seperti yang sudah ditargetkan," ujarnya. Basiran dan Asnawi juga sama-sama menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Buton atas pelaksanaan acara Rembuk Stunting tingkat kabupaten ini. "Nantinya rembuk ini akan menghasilkan kesepakatan bersama apa yang perlu dilakukan. Apapun yang kita lakukan secara bersama-sama maka hasilnya akan lebih maksimal," ucap Basiran. [caption id="attachment_47243" align="alignnone" width="1080"]<img class="size-full wp-image-47243" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2023/05/BKKBN-Sultra-Bergerak-Bersama-Buton-Sehat-Bebas-Stunting2.jpg" alt="Pengalungan selempang BAAS dari Kepala Perwakilan BKKBN Sultra kepada Pj Bupati Buton dan Ketua TP PKK Buton. Foto: Amin" width="1080" height="748" /> Pengalungan selempang BAAS dari Kepala Perwakilan BKKBN Sultra kepada Pj Bupati Buton dan Ketua TP PKK Buton. Foto: Amin[/caption] Menurut data SSGI tahun 2022 angka stunting pada balita di Buton sebanyak 32.6 persen. Meskipun mengalami penurunan sebesar 3.27 persen, daerah penghasil aspal terbesar di Indonesia tersebut masih tergolong daerah dengan prevalensi stunting tinggi. Namun demikian, Pj Bupati Buton optimis jika upaya pencegahan dapat dilakukan secara bersama-sama, jumlah stunting di Buton akan turun untuk menuju 14 persen di tahun 2024. "Bukan hanya BKKBN atau Dinas Kesehatan saja yang bekerja menurunkan stunting, namun seluruh lintas sektor dan kepala desa harus turun tangan dalam penanganan stunting," tekan Basiran. Diketahui, saat ini Buton telah bermitra bersama beberapa bank juga bekerjasama dengan Perum Bulog Sultra untuk melakukan pembagian beras fortiv guna mencegah stunting. Terkait hal ini, Basiran menekankan agar bantuan harus tepat sasaran kepada keluarga berisiko stunting. Data anak stunting di Kabupaten Buton yakni 1721 sedangkan BAAS sejumlah 537. BAAS merupakan program BKKBN sebagai gerakan gotong royong dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak berisiko stunting. Program ini dilakukan guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah tumbuh kembang. Dalam kegiatan ini, juga dilaksanakan pengalungan selempang BAAS dari Kepala Perwakilan BKKBN Sultra Asmar kepada Pj Bupati Buton dan Ketua TP PKK Deisy Natalia Rompas Basiran. Tidak hanya itu, penyerahan bingkisan bantuan Pj Bupati Buton kepada keluarga berisiko stunting, ibu Hamil, dan ibu dengan Baduta juga dilaksanakan. Diakhir acara Rembuk Stunting dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama antara Pj Bupati Buton, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Sekda Buton serta seluruh Forkompinda se Kabupaten Buton. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/7tqpDzWfwUM
Discussion about this post