Koordinator Program Manager Satgas Stunting Sultra, Adi Supryatno juga ikut menyampaikan upaya-upaya strategis yang perlu ditingkatkan terutama dalam hal konvergensi dan konsep SIDAK (Seleksi Dampingi Aksi).
“Melalui tenaga lini lapangan dalam hal penyuluh keluarga berencana dan petugas lapangan keluarga berencana (PKB/PLKB) bersama TPK dan pemanfaatan data keluarga risiko stunting (KRS) menjadi rujukan dalam melakukan intervensi OPD teknis di lapangan,” ujarnya.
Senada dengan hal itu, Program Manager Bidang Data Pemantauan dan Evaluasi Satgas Stunting Sultra, Ilman Aidhin mengatakan bahwa peran pemerintah desa perlu lebih fokus untuk mengawal atau mengintervensi yang menjadi sasaran. Seperti calon pengantin (catin), ibu hamil (bumil), ibu nifas (bufas) dan anak Baduta/Balita dengan peningkatan insentif TPK melalui pendanaan APBD atau dana desa.
“Selama ini seluruh OPD yang ada di daerah sebenarnya sudah sama-sama kerja hanya masih kurang kerja sama,” kata Ilman memungkasi.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post