Sampai dengan Agustus 2024 capaian KB pasca persalinan Provinsi Sultra berada pada angka 20.912 atau sekitar 59,4% dari target yang ditetapkan. Dengan waktu yang tersisa beberapa bulan lagi BKKBN berharap kepada OPD-KB kabupaten dan kota melalui kepala bidang KB untuk bersama-sama mengoptimalkan pelayanan KB pasca persalinan.
“Saat ini kita terbantu dengan adanya Tim Pendamping Keluarga untuk menyosialisasikan KB pasca persalinan pada kegiatan pendampingan baik pendampingan catin, ibu hamil dan pasca persalinan. Di tahun 2023 capaian pelayanan KB pasca persalinan di Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan hasil positif dengan capaian tertinggi yaitu Kabupaten Konawe Kepulauan,” papar Asmar.
Sebelumnya, Ketua Tim Kerja Akses Kualitas Pelayanan KB dan Kespro BKKBN Sultra, dr. Fithriyani Abu Kasim menyampaikan bahwa dalam rangka menjarangkan kehamilan, mengatur jarak kelahiran, dan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, maka penting untuk memastikan Tim Pendamping Keluarga bekerja untuk menyosialisasikan KB pasca persalinan pada kegiatan kegiatan pendampingan baik pendampingan catin, ibu hamil dan pasca persalinan.
“Pasca persalinan yang komprehensif akan menurunkan angka stunting. Selain daripada itu manfaat KB pasca persalinan ialah penyiapan kehamilan yang berkualitas dan penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi segera setelah ibu melahirkan atau pada saat masa nifas,” kata Fithriyani memungkasi.
Discussion about this post