Selain itu, Rumah DataKu yang berbasis pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan data untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi kependudukan bagi pembangunan. Data-data yang dihasilkan merupakan artikulasi kepentingan masyarakat secara lebih luas.
“Jadi Rumah DataKu ini tugasnya adalah menyediakan data-data dan yang nantinya untuk mendukung operasional Kampung KB itu sendiri dan diharapkan menjadi media informasi untuk di masyarakat,” ujar Asmar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Busel, La Asari mengatakan, kebutuhan data sangat penting dalam mengambil suatu kebijakan di suatu daerah, karena tanpa data yang akurat, tidak akan bisa diketahui apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan apalagi terkait distribusi bantuan kepada masyarakat.
“Insya Allah sekarang kita lihat sudah banyak yang sinkron datanya dengan adanya Rumah DataKu dari Program BKKBN sangat membantu pemda,” tutur La Asari.
Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan terkait hasil SKI tahun 2023 angka prevalensi stunting di Busel meningkat 4,5 persen.
“Untuk perbaikan kedepan terkait pola asuh, pola makan, sanitasi dan lain lain akan diprioritaskan. Mudah mudahan prevalensi stunting di Busel tahun depan dapat diturunkan sebagaimana target yang telah ditetapkan,” La Asari memungkas.
Discussion about this post