<strong>PENASULTRA.ID, MUNA</strong> - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna, La Harmini angkat bicara terkait polemik 19 calon aparatur sipil negara (CASN) yang belum kantongi nomor induk pegawai (NIP). Harmini meminta Badan Kepegawaian dan Pembangunan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Muna untuk lebih proaktif menuntaskan persoalan calon abdi negara itu. "Jangan hanya mengandalkan proses online, kan masih terbuka ruang untuk konsultasi, di BKN Makassar juga ditunggu. Masalahnya kenapa BKPSDM tidak proaktif sejak awal, kasihan nasib 19 orang itu, masih terlunta-lunta sementara CASN yang lain sudah punya NIP sudah orientasi bahkan sudah penempatan," kata Harmini, belum lama ini. Menurut politisi Partai Demokrat Muna ini, ada yang aneh dalam polemik tersebut, pasalnya, dari 17 kabupaten kota di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), hanya terjadi di CASN Muna formasi 2019. "Dulu saat masih tes, Muna juga yang menjadi sorotan dikarenakan adanya tambahan psikotes dalam SKB, sementara kabupaten lain di Sultra tidak ada. Nah sekarang persoalan 19 CASN yang telah lulus tes tapi belum dapat NIP, ini kan aneh," tegas Harmini. Dari hasil investigasi yang diperoleh dari 19 CASN, pihaknya menemukan fakta bahwa sejak Maret 2021, para CASN itu telah melengkapi dan menyetor berkas yang menjadi alasan mereka menemui kendala sehingga belum bisa mengikuti orientasi serta mendapatkan NIP. "Dan menurut mereka berkasnya juga tidak ada lagi yang ketinggalan dan sudah disetor di BKPSDM. Hanya persoalannya di BKPSDM lagi, kalau secara online tidak bisa, ya secara langsung saja. Bahkan kalau kita diminta untuk mengawal juga sampai di BKN sana, tidak masalah itu," tambah Harmini. Sementara Kepala BKPSDM Muna, Sukarman Loke yang dikutip pada salah satu pemberitaan media online lokal baru-baru ini mengaku tetap serius menuntaskan persoalan 19 CASN yang belum mengantongi NIP. Bukti keseriusannya itu, Sukarman mengaku ke Jakarta guna mengurus kelengkapan berkas 19 calon abdi negara itu di BKN Pusat pekan lalu. <strong>Penulis: Sudirman Behima</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/BDlNmtyQGDE
Discussion about this post