PENASULTRA.ID, BOMBANA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya mengurangi angka kemiskinan selama hampir dua dekade terakhir.
Pada 2005, angka kemiskinan di wilayah ini tercatat sebesar 26,17 persen. Namun, melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan yang berkelanjutan angka tersebut berhasil ditekan hingga menjadi 10,73 persen pada 2023.
Penurunan angka kemiskinan yang drastis ini tidak terlepas dari berbagai upaya pemerintah daerah (pemda) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, yang berkontribusi langsung pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pada 2005, IPM Bombana berada di angka 63,80 poin dan meningkat menjadi 68,02 poin pada 2023.
Selain itu, peningkatan PDRB per kapita yang melonjak lebih dari sepuluh kali lipat, dari Rp4,8 juta pada 2005 menjadi Rp54,12 juta pada 2023, juga memainkan peran penting dalam mengurangi kemiskinan.
Pendapatan masyarakat yang lebih tinggi memungkinkan akses yang lebih baik terhadap kebutuhan dasar dan peluang ekonomi.
“Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen bersama antara pemda, masyarakat dan sektor swasta. Kami akan terus berupaya menciptakan kebijakan yang pro-rakyat dan memastikan pembangunan yang inklusif,” kata Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto dalam Musrembang RPJMD di Bombana, Selasa 21 Mei 2024.
Discussion about this post