Menurutnya, pertemuan ini menghadirkan dua pemateri yang berasal dari pusat penelitian (Puslik) kopi dan kakao serta Kementrian Pertanian melalui Dirjen Perkebunan.
“Puslik memberikan materi terkait pemasaran bagaimana penangkar benih menju dengan memanfaatkan teknologi dan lainnya. Sedangkan Dirjen Perkebunan lebih ke pengembangan,” jelas Rompu.
Ia berharap pertemuan ini dapat dimanfaatkan oleh para peserta serta mempraktekkannya secara langsung.
“Kita juga berharap, kedepan anggaran kegiatan ini lebih besar sehingga tak hanya dua orang tiap kabupaten kota yang hadir, tapi lebih banyak orang,” tutup Rompu.
Discussion about this post