“Kami tidak hanya melindungi pekerja dari risiko kerja, tetapi juga membantu meringankan beban hidup melalui penyediaan hunian yang layak dan terjangkau. Inilah bentuk nyata kehadiran negara untuk pekerja Indonesia,” beber Pramudya.
Berdasarkan master plan Griya Pekerja 2025-2029, BPJamsostek menargetkan pembangunan di lima wilayah industri strategis yaitu di Jakarta, Cikarang, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten, seluruhnya akan berjumlah lebih dari 2.100 kamar baru yang mampu menampung 8.500 pekerja pada 2029.
Selain menekan biaya hidup (living cost) para pekerja, program Griya Pekerja juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru di sekitar kawasan industri.
Kehadiran hunian layak bagi pekerja akan membuka peluang usaha bagi masyarakat, memperkuat daya beli lokal, serta menciptakan ekosistem sosial yang produktif dan inklusif.
“Griya Pekerja selain menjadi tempat tinggal, tetapi simbol nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa pekerja Indonesia tidak hanya terlindungi, tetapi juga tumbuh dan berkembang bersama untuk kemajuan bangsa,” kata Pramudya.
Terpisah, Kepala Kantor BPJamsostek Cabang Kendari Gatot Prabowo turut menyambut baik program ini. Ia meyakini bahwa program hunian pekerja akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah.
“kami turut menyambut baik program ini, dan semoga ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja,” Gatot memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:


Discussion about this post