PENASULTRA.ID, KONAWE UTARA – Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) melalui program HIPMI Aksi Tani meluncurkan sentra pertanian wijen di Desa Matandahi, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis 21 Desember 2023.
Peluncuran yang dilakukan bersama dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) ini merupakan komoditi ekspor dan akan dikembangkan ke sejumlah kecamatan lainnya dengan target minimal 1000 hektare.
Bupati Konut H Ruksamin mengklaim, aksi tani HIPMI ini selaras dengan program TRC-KISS atau Tim Unit Reaksi Cepat Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Inflasi dan Stunting yang telah dicanangkannya sejak April 2023 lalu.
“Kami akan menyiapkan bibit dan pupuk, tinggal masyarakat yang menanam dan merawat tanaman sampai panen, dan bisa memberikan penghasilan bagi masyarakat. Program ini sejalan dengan program TRC-KISS yang sudah kami jalankan untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem, inflasi dan stunting,” kata Ruksamin saat membuka acara tanam perdana komoditi wijen di Desa Matandahi.
Ruksamin berharap, HIPMI dan Daun Agro Group yang akan melakukan pendampingan dapat menyerap hasil panen petani nantinya.
“Persoalan kita di Konut, terutama untuk komoditi pertanian adalah pasar. Salah satu komoditi unggulan kita juga adalah jagung, hanya butuh dukungan pasar. Semoga masalah pasar untuk komoditi wijen dan jagung, melalui kerja sama ini bisa langsung tertangani. Apalagi sentra pertanian wijen yang kita mau kembangkan ini untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Korea Selatan,” papar Ruksamin.

Dengan membuka lahan minimal 1000 hektare untuk tanaman wijen, Ruksamin optimis Konut akan menjadi salah satu sentra tanaman wijen di Indonesia. Salah satu caranya, mendorong masyarakat melalui Program Pemanfaatan Kebun Pekarangan (PPKP).
Untuk menjamin keberhasilan program ini, bupati dua periode itu mengaku telah menginstruksikan pembentukan tim pendampingan dari dinas terkait, termasuk menyiapkan anggaran khusus untuk menstimulus pergerakan roda perekonomian masyarakat melalui PPKP.
Sementara itu, Ketua BPP HIPMI Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan M. Hadi Nainggolan menegaskan pihaknya siap mendukung Pemkab Konut untuk mewujudkan kabupaten ini menjadi sentra komoditi wijen, bersama dengan tiga komoditi lainnya seperti jagung, nilam dan rumput laut.
“Ini bentuk kolaborasi HIPMI dengan pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi lokal di bidang pertanian,” jelas Hadi.
Discussion about this post