“Perlu dilakukan kegiatan penyesuaian berbisnis agar produk-produk unggulan UMKM Sultra berpeluang menjadi komoditas ekspor. Olehnya pengembangan UMKM go digital dan export harus didorong mengingat UMKM berperan besar terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja,” ujar Ali Mazi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, ada 66 stan UMKM yang memeriahkan UMKM Sultra Expo 2022.
“Yakni UMKM fesyen atau pakaian, kriya dan makanan atau food. Dan UMKM Kendari masih mendominasi,” kata Doni.
Ia berharap, kedepan para pelaku UMKM Sultra dapat naik level yakni bisa tembus pasar ekspor.
Discussion about this post