“Tapi Insya Allah sudah ada perjanjian atau MoU dengan pihak penggilingan-penggilingan agar pasokan tidak boleh berhenti, tapi mungkin tidak bisa semasif seperti dalam situasi normal. Situasi normal itu kita bisa menerima pasokan 50 sampai 60 ton, sekarang paling tercicil 10 sampe 20 ton sekali pengiriman,” ujar Ritno.
Ia mengatakan, stok komoditas gula pasir juga masih aman. Saat ini stok gula yang ada Bulog Raha sebanyak 8 ton. Tetapi akan ada penambahan 20 ton yang masih dalam proses pengiriman ke Bulog Raha. Jadi untuk stok gula pasir yang tersedia sebesar 28 ton.
“Kita juga punya tepung terigu, tapi terigu di KCP Raha ini secara refontif berdasarkan permintaan dari masyarakat itu masih kecil, jadi kami tidak stok banyak takutnya rusak, jadi kami stok sementara itu 2 ton saja dulu, tapi jika permintaan besar, stok di Kendari untuk gula kami stay,” kata Ritno.
Selain komoditas beras, gula pasir dan tepung terigu, Bulog Raha juga menguasai minyak goreng. Untuk stok minyak goreng yang tersedia di Bulog Raha sebanyak 6000 liter dalam kemasan 1 liter.
“Minyak goreng kita ini ada fungsi stabilisasi harga didalamnya, jadi minyak goreng kita jual persatu liternya di konsumen akhir terbentuk harga paling tinggi Rp14 ribu perliter. Jadi sementara itu komoditi yang kami siapkan di KCP Bulog Raha,” Ritno memungkas.
Discussion about this post