Saat ini telah terbentuk tujuh kelompok pengelolaan keuangan keluarga nelayan dalam bentuk Kelompok Simpan Pinjam (KSP) PAAP.
Sebagian bagian dari kelompok utama PAAP Lasinta Lape-Lape, KSP PAAP kini telah beranggotakan lebih dari 100 orang.
“KSP PAAP dan Kelompok PAAP Lasinta Lape-Lape, dua hal yang tidak bisa dipisahkan, dimana pengelolaan kawasan PAAP melalui kelompok PAAP sedangkan KSP PAAP mengelola keuangan keluarga nelayan, yaitu penghasilan nelayan dari hasil melaut yang kita harapkan semakin baik pengelolaan PAAP semakin membaik juga penghasilan nelayan kita,” beber Nasrudin, Ketua Kelompok PAAP Lasinta Lape-Lape.
Untuk lebih memeriahkan acara silaturahmi ini juga diadakan perlombaan antara KSP PAAP dan kuis-kuis untuk anak-anak nelayan dimana disediakan hadiah-hadiah menarik untuk para peserta.
“Dengan konsep ini akan semakin meningkatkan optimisme keberhasilan pengelolaan kawasan PAAP,” Nasrudin memungkas.
Untuk diketahui, program PAAP adalah pemberian hak akses kepada suatu kelompok masyarakat untuk memanfaatkan, menjaga dan turut mengelola kawasan laut di sekitar mereka.
Pemberian hak akses ini adalah model pengelolaan kolaborasi dan ganjaran atas keterlibatan mereka dalam membantu pemerintah melakukan pengelolaan terhadap kawasan tersebut.
Di Sultra saat ini PAAP tengah berjalan di 22 kawasan, yang meliputi 221 desa pesisir. Mulai tahun 2022, rencananya akan ada 13 calon kawasan baru yang akan diintervensi dengan program PAAP.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post