Sebelumnya, pengunjuk rasa menuding lemahnya kinerja Disperindag mengakibatkan kelangkaan semua jenis BBM sehingga menjadi mahal.
Salah satu pendemo Rozik mengungkapkan, BBM jenis pertalite yang dijual pengecer per botol ukuran satu liter biasanya dijual seharga Rp 10.000, kini dijual dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Minyak tanah yang biasanya dijual dengan harga Rp 12.000 per satu setengah liter kini dijual hingga harga Rp 20.000 sampai Rp 25.000. Sedangkan harga solar nelayan membelinya dari pengecer dengan harga kadang sampai lebih dari Rp 200.000 per satu cerigen 20 liter.
Ali Munir salah satu pengunjuk rasa menambahkan, lemahnya kinerja Kadis Perindag, Safiudin untuk mengawasi BBM dinilai bukan baru saat ini, namun sejak 2019. Ini dibuktikan dengan adanya surat kesepakatan bersama antara sejumlah stackholder untuk memantau BBM tidak mampu dilaksanakan.
“Kami minta agar Bupati mencopot Kadis Perindag karena kinerjanya tidak becus sangat merugikan masyarakat kecil,” ucap Ali Munir.
Discussion about this post