Menggunakan kekuatan bahasa, Sanusi menciptakan sejumlah istilah menarik untuk mengembangkan usaha perikanan sehingga langsung mudah dicerna oleh masyarakat.
Ada istilah dan program “Dini Siswa Malang” yang tak lain singkatan dari “Budidaya Nila Sistem Kawasan di Kabupaten Malang” di Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang, dan Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari. Program ini mendapat dukungan penuh dari BUMDES.
Istilah dan program lain yang juga tidak kalah seksi adalah “Kolega” untuk membangun kawasan budidaya lele. “Kolega” tidak lain adalah “Kolam Lele Keluarga”. Istilah dan program tersebut sangat mudah dipahami masyarakat.
Masih berkaitan dengan program perikanan, Bupati Sanusi menciptakan istilah dan program “Kalaju”. Ini singkatan dari “Kampung Nelayan Maju” di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Produk unggulan dari “Kalaju” adalah ikan tuna yang telah dipasarkan untuk industri pengolahan ikan di Bali, Surabaya, dan Jakarta serta untuk ekspor.
Tidak hanya produksi ikan yang digenjot, budaya maritimnya juga dilestarikan dan dikembangkan. Nelayan di Kabupaten Malang memiliki tradisi “Petik Laut”, khususnya masyarakat pesisir yang tinggal di wilayah pantai Sendang Biru.
“Tradisi Petik Laut adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas sumber daya ikan yang diberikan. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 27 September setiap tahun. Petik Laut juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan kelestarian ekosistem laut,” katanya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post