PENASULTRA.ID, KONAWE UTARA – Isu pembangunan sarana ibu kota Wanggudu yang kurang perhatian santer menyasar calon bupati (Cabup) dan wakil bupati (Cawabup) Konawe Utara (Konut), pasangan Ruksamin-Abu Haera (RABU).
Menanggapi hal itu, Cabup Konut Ruksamin mengatakan, periode pertama di kepemimpinannya memiliki konsep kerja utama yaitu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) terlebih dahulu setelah itu infrastruktur bangunan.
Baginya, menata SDM bukan perkara mudah karena butuh kesabaran, penataan dan ketersediaan anggaran dalam bekerja. Agar dapat berjalan maksimal serta dirasakan langsung oleh masyarakat banyak.
Sektor Kesehatan
Jaminan perlindungan kesehatan sangat penting untuk masyarakat Konut. Sebab, di era kemajuan teknologi saat ini segala kebutuhan meningkat diantaranya biaya pengobatan. Sementara, warga di Bumi Oheo itu mayoritas sebagai petani juga nelayan yang memperoleh penghasilan tak menentu.
“Sejak kami canangkan program BPJS gratis untuk masyarakat di 2016 lalu ada 15 ribu orang, tiap tahunnya bertambah sampai tahun 2020 ini ditanggung sebanyak 26 ribu orang. Ini melalui dana APBD di Dinas Kesehatan sekitar Rp 6 miliar pertahun. Iuran kami bayarkan perbulannya di Kantor BPJS,” kata Ruksamin.
Tak berhenti sampai disitu, mantan Ketua DPRD Konut ini terus menggenjot peningkatan pelayanan kesehatan mulai dari ketersediaan SDM tenaga medis sampai dengan fasilitas sarana dan prasarananya dengan biaya miliaran rupiah.
Alhasil, di masa kepemimpinan di periode pertamanya Ruksamin berhasil mengakreditasikan seluruh puskemas dan mendapat pengakuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penghargaan serta kerjasama pihak BPJS.
Pria bergelar doktor ini menjelaskan, tercatat sebanyak 2.500 lebih anak lokal Konut yang tengah menempuh bangku kuliah ditanggung beasiswa dari Pemda Konut mulai S1, S2 dan S3.
Para mahasiswa tersebar di berbagai perguruan tinggi antara lain, 10 orang kuliah di Negara China jurusan kedokteran dengan biaya Rp1,3 miliar. Kemudian 80 orang di Universitas Lakidende Jurusan Agro Industri biaya Rp2 miliar. Sedangkan sisanya tersebar di 69 unversitas dalam dan luar provinsi dengan anggaran Rp2,2 miliar.
Discussion about this post