Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Perlindungan PMI Abdul Kadir Karding, Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal H. Yandri Susanto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Puji Ismartini, Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, serta Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Yusra Egayanti.
Dari Sultra, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan BPS Sultra, Karantina Kendari, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Dinas Ketahanan Pangan Sultra, dan instansi terkait lainnya.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa inflasi secara year-on-year menunjukkan penurunan, tetapi inflasi man-to-man (bulanan) dari Oktober ke November 2024 mengalami kenaikan, terutama pada sektor makanan, minuman, dan tembakau.
Mendagri mengingatkan beberapa komoditas pangan yang perlu diantisipasi pada Desember 2024, yaitu:
1. Bawang merah (kenaikan harga di 322 kabupaten/kota);
2. Bawang putih (kenaikan harga di 225 kabupaten/kota);
3. Minyak goreng (kenaikan harga di 215 kabupaten/kota);
4. Daging ayam ras dan telur ayam ras.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Puji Ismartini menyampaikan bahwa pada November 2024 terjadi inflasi secara bulan ke bulan sebesar 0,30 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan ke bulan pada Oktober 2024. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 1,55 persen, dan inflasi tahun kalender dari Januari hingga November 2024 mencapai 1,12 persen.
Discussion about this post