Di tahun ini IFSH akan memulai transformasi digital yang ditargetkan akan berdampak pada efisiensi yakni penurunan beban operasional sekaligus pengawasan operasional. Selain mengejar kenaikan volume produksi dan efisiensi, IFSH juga membuka peluang untuk melakukan ekspansi organik lewat akuisisi tambang nikel sebagai sumber pertumbuhan baru di masa depan sekaligus memperbesar cadangan nikel.
IFSH aktif melihat sejumlah potensi akuisisi lewat berbagai opsi, diantaranya melakukan akuisisi greenfield atau akuisisi perusahaan tambang nikel yang sudah beroperasi.
“Untuk mencapai target pertumbuhan berkelanjutan, perseroan menyiapkan capital expenditure (capex) Rp12 miliar di tahun ini. Mayoritas capex digunakan untuk pembelian alat berat,” ujar Ineke Kartika Dewi, Direktur Keuangan Ifishdeco, dalam keterangan resmi, Jumat 22 April 2022.
Beragam strategi ekspansi ini diyakini IFSH mampu memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tambang nikel terkemuka di Indonesia.
Sebagai informasi, pasar komoditas nikel diperkirakan akan tetap tumbuh positif di tahun ini. Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyatakan permintaan bijih nikel 2022 dalam negeri diperkirakan melonjak tajam, naik hingga 30% dibandingkan 2021. Peningkatan tersebut seiring dengan beroperasinya sejumlah smelter pengolahan nikel di 2022.
Tentang Ifishdeco Tbk
Discussion about this post