Ketiga, bahwa semua elit politik Indonesia saat ini sangat tergantung pada Presiden Jokowi. Sehingga mereka sibuk berupaya mendapat “endorse” dari Jokowi. Capres yang sering diajak Jokowi selalu sumringah, sedang Capres lainnya berupaya agar bisa sekedar minum kopi bersama anaknya.
Keempat, bahwa Capres saat ini juga hanya terbagi dua kelompok, yakni simetris atau asimetris dengan Jokowi. Sehingga isu yang dijadikan “tagline” pun tetap berkaitan dengan Jokowi. Kelompok pertama isunya tentang keberlanjutan, sedang kelompok kedua isunya perubahan.
Kelima, bahwa Jokowi sebagai kader dan “petugas partai PDIP” tentu sah terlibat atau cawe-cawe dalam Pemilu 2024. Bahkan menyatakan dukungan secara terbuka pun dapat dilakukan. Hal yang sama juga seharusnya dapat dilakukan oleh SBY, kader dan petugas partai Demokrat, saat jadi Presiden RI. Akan tetapi Presiden Jokowi tidak dibenarkan menggunakan seluruh kekuasaan, alat perlengkapan dan kelengkapan serta fasilitas negara untuk berpihak kepada Capres yang didukungnya.
Keenam, bahwa elit politik diminta untuk segera berbenah, berubah agar tidak terus menerus ketergantungan terhadap Jokowi. Iklim politik Indonesia saat ini jenuh, stagnan akibat elit politik tidak memiliki tawaran apapun. Publik hanya disuguhi “infotainment politik” yang hanya membahas aktor, sutradara, dan alur cerita. Sementara ide, gagasan, dan program politik sengaja tidak dibahas karena mungkin tidak tersedia.
Ketujuh, bahwa sebagai rekan juang politik Jokowi sejak 2014 dan memutuskan berjuang bersama Ganjar Pranowo sejak 2022, Kornas telah dan sedang dan akan terus menggali, mencari informasi masalah dan kebutuhan rakyat. Untuk dijadikan bahan evaluasi terhadap program Jokowi. Sekaligus menjadi bahan masukan memperkaya dan melengkapi ide, gagasan, dan program politik Ganjar Pranowo.
Bagi Kornas, sebagaimana Pilpres 2014 dan 2019 bukan tentang Jokowi, tetapi tentang kita; rakyat Indonesia. Sehingga tagline Jokowi 2014: “Jokowi Adalah Kita”. Maka Pilpres 2024 nanti juga bukan tentang Ganjar Pranowo, tetapi tentang kita, tentang rakyat Indonesia, maka tagline nya: “Ganjar Milik Kita”, milik rakyat Indonesia.(***)
Penulis adalah Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post