“Pada kesempatan ini saya secara pribadi mengajak kita semua untuk menerapkan falsafah hidup Suku Muna yaitu “Pomasigho, Poangka-angka tau, Poatha-athati” yang di mana artinya mengajarkan kita semua untuk saling menghargai, saling menyayangi dan saling menghormati sesama manusia tanpa memandang jabatan, suku, agama, dan strata sosial,” papar La Aji saat menjadi pemateri dalam acara sosialisasi yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Kamis, 21 November 2024.
Sebagai awal dari materinya, La Aji menerangkan pengertian dari konflik itu sendiri di mana ia menganggap konflik adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan dua orang atau lebih.
“Konflik ini dapat terjadi karena berbagai hal di antaranya disebabkan oleh perbedaan kondisi sosial budaya, nilai, kekuasaan, tujuan dan kepentingan,” tuturnya.
Discussion about this post