Menurut Yanni, ketinggian sebuah gunung tidak bisa menjadi ukuran kecepatan untuk mencapai puncaknya. Harus diperhatikan berapa ketinggian awal pendakian dan jalur yang harus dilalui.
Seperti Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 mdpl, start dari desa Rantau Malam pada titik 65 mdpl, begitu juga dengan Binaya 3.027 mdpl, start dari desa Piliana pada titik sekitar 447 mdpl. Kedua gunung itu membutuhkan 5 hari pendakian, maka jangan pernah menganggap remeh yang tercatat atau terlihat rendah.
Menurut penuturan Onaria, jalur Gunung Binaiya benar-benar menguras tenaga maupun mental untuk satu puncak naik hingga yang tertinggi dan harus turun ke dasar lembahnya lebih dulu, baru lanjut puncak yang lain.
Kesembilam puncak Gunung Binaiya itu adalah, Pulehata, Aimoto, Teleuna, Manukupa, Isilali, Bintang, Nasapeha, Saliawele dan Binaiya.
Sedangkan pos-pos yang harus dilalui para pendaki yakni, Yamhitala (shelter dan sungai), Aimoto (shelter dan sungai), High camp (shelter), Isilali (shelter, tampungan air), Nasapeha (tampungan air) dan Waifuku (tampungan air).
Gunung ini memiliki jalur yang beragam, mulai dari ladang penduduk, hutan tropis berbatu putih, hutan lumut dan setelah pos 4, akan banyak ditemukan bebatuan hitam tajam mirip dengan batu karang.
“Yang membuat putus asa adalah saat sudah dekat dengan puncak, pepohonan sudah tidak ada, bebatuan besar menjulang tinggi, juga beberapa tebing yang harus kami susuri. Kami terkecoh dengan puncak tinggi di depan mata, setelah sudah dekat, ternyata bukan itu puncak tertingginya, dan hampir saja membuat kami putus asa,” tutur Yanni Krishnayanni.
Discussion about this post