Bagi Yasin, penyatuan persepsi diawal kebersamaan pasangan calon memang sangat penting agar kesamaan emosional dan suasana kebatinan masing-masing dapat disatukan.
“Chemistry-nya dapat, karena itu yang akan melanggengkan. Akan berbeda kalau pasangan itu dikawinkan oleh partai politik, pasti ada paksaan dan susah menyatu. Jadi mudah saja dipecah belah oleh keadaan,” ujar politisi Partai Hanura itu.
Pernyataan Yasin ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari pengamatannya selama ini di setiap kontestasi Pilkada, kolaborasi pasangan calon terpilih kerap pecah ditengah jalan. Dengan demikian, roda pemerintahan terganggu dan sudah pasti masyarakat dirugikan.
“Kalau ini kita sudah satu duluan. Setelah kita satu, baru kita elaborasi dengan partai politik yang akan bisa searah nanti,” terang putra pertama dari tujuh bersaudara anak pasangan La Ode Mazadu dan Daini itu.
Saat ditanya mengenai partai politik mana saja yang dibidik, Yasin dengan gamblang menyebutnya, yakni Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Gerindra.
Discussion about this post